Dari Sedotan, Dunia Berubah

Minum pakai sedotan tak lagi menjadi sesuatu yang istimewa di saat sekarang. Sudah sangat banyak orang yang melakukannya. Sedotan pun lalu dianggap remeh. Padahal, di balik keremehan itu telah berlangsung proses besar untuk menemukannya. Penemuan sedotan ini rupanya juga memberi pengaruh besar bagi kemajuan dunia industri.

Tahukah Anda, siapa yang pertama kali membuat sedotan minum? Dia adalah Marvin Stone. Tahun 1888 Stone mematenkan proses putara spiral untuk memproduksi sedotan minum berbahan baku kertas.
Aslinya, dia adalah pembuat pipa kertas untuk rokok. Sebelum sedotan minum berbahan kertas dibuat, sebuah toko minuman memanfaatkan batang rumput sebagai sedotan. Stone membuat beberapa kali eksperimen untuk menemukan kertas terbaik yang bisa dijadikan sedotan minuman.

Setelah menemukan bahan kertas yang tidak rembes saat digunakan untuk minum, Stone lalu mencari ukuran ideal sedotan minum. Akhirnya ketemu ukuran panjang ideal 8,5 inchi untuk sedotan. Diameternya dibuat agak besar untuk menghindari mampet saat biji jeruk masuk sedotan.

Produk pengembangan sedotan ini kemudian dipatenkan pada 3 Januari 1888. Pabriknya mulai memproduksi sedotan minuman dalam jumlah banyak mulai 1890. Akhirnya, pabrik milik Stone ini lebih banyak membuat sedotan minuman ketimbang pipa rokok. Dalam perkembangan selanjutnya, pabrik Stone ini malah lebih konsentrasi membuat sedotan.

Di tahun 1906 mesin pembuat sedotan pertama kali dibuat oleh Stone. Dia bikin perusahaan khusus pembuat mesin produksi sedotan. Nama perusahaannya Stone Straw Corporation. Dari mesin inilah bentuk sedotan dibuat lebih bervariasi dan bahan bakunya tidak lagi terpaku pada kertas kedap air.

Mesin dengan menggunakan prinsip kerja spiral buatan Stone ini rupanya menginspirasi banyak industri. Dari cara kerja mesin Stone lalu pada tahun 1928 berkembanglah mesin pembuat motor listrik, tekstil, baterai, industri packaging, dan sebagainya. 

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

 

Copyright © 2010 • Info Misterius • Design by Dzignine